49 books have been read in 2015

Saya telah mambaca buku sebanyak 49 buah.

Apa saja judul buku-buk tersebut?

My reading list 2015:

  1. The Dragonfly Effect by Jennifer Aaker, Andy Smith
  2. The Intelligent Investor by Benjamin Graham
  3. The Phoenix Project by Gene Kim, Kevin Behr, George Spafford
  4. Financial Intelligence for Entrepreneurs by Karen Berman, Joe Knight
  5. Switch by Chip Heath, Dan Heath
  6. IT Savvy by Peter Will, Jeanne W. Ross
  7. Fooled by Randomness by Nassim Nicholas Taleb
  8. How will You Measure Your Life by Clayton M. Christensen
  9. A Whole New Mind by Daniel H. Pink
  10. What The Most Successful People Do on Weekend by Laura Vanderkam
  11. The Total Money Makeover by Dave Ramsey
  12. What The Most Successful People Do before Breakfast by Laura Vanderkam
  13. Security Analysis by Benjamin Graham, David L. Dood
  14. The 48 Law of Power by Robert Greene
  15. Fail, Fail Again, Fail Better by Pema Chodron
  16. To Sell is Human by Daniel H. Pink
  17. 30 Lessons for Living by Karl Pillemer, Ph.D
  18. Influence by Robert Cialdini, Ph.D
  19. Think and Grow Rich by Napoleon Hill
  20. Startup Nation by Dan Senor, Saul Singer
  21. The Road Less Traveled by M. Scott Peck M.D.
  22. How to Think, Act, and Invest Like Warren Buffett by Larry E. Swedroe
  23. Less Doing More Living by Ari Meisel
  24. The 4-Hour Workweek by Timothy Ferris
  25. 168 Hours by Laura Vanderkam
  26. Self-Publishing Attack! By James Scott Bell
  27. How to Make a Living as a Writer by James Scott Bell
  28. How to Write Your Book Around 9to5 Job by Bryan Cohen
  29. 9 Things Successful People Do Differently by Heidi Grant Halvorson
  30. The Strangest Secret by Earl Nightingale
  31. Wake Up and Live!
  32. The Magic of Believing by Claude M. Bristol
  33. The Success System That Never Fail by William Clement Stone
  34. The Entrepreneurial Imperative by Carl J. Schramm
  35. Drive by Daniel H. Pink

Fictions:

  1. The Little Prince by Antione de Saint-Exupery
  2. The Wizard of Oz by L. Frank Baum

Sports/Running:

  1. Run Less Run Faster by Bill Perce, Scott Murr, Ray Moss

Christian Books:

  1. God’s Solution for Your Life by Charles Stanley
  2. How to Listen to God by Charles Stanley
  3. Man of God by Charles Stanley
  4. Handle with Prayer by Charles Stanley
  5. Fasting and Prayer by Steven Brooks
  6. How to Operate in the Gifts of the Spirit by Steven Brooks
  7. The Sacred Anointing by Steven Brooks
  8. Working with Angels by Steven Brooks
  9. John G. Lake on Healing
  10. John G. Lake on Your Power in Holy Spirit
  11. Paul by Charles Swindoll

Tahun depan saya berencana mau baca 70 buku… 🙂

Bagaimana pengaruh buku dalam hidup kita?

The post 49 books have been read in 2015 appeared first on krismanoppusunggu.com

The Individual Investor Properties

Menurut Larry E. Swedroe dalam bukunya yang berjudul “Think, Act, and Invest Like Warren Buffett”, ciri-ciri individual investor sebagai berikut:

  1. Saham yang dibeli oleh laki-laki dan wanita secara berurutan akan menurun nilainya, dan saham yang dijual akan naik nilainya setelah mereka jual.
  2. Benchmark risk-adjusted baik buat laki-laki dan wanita, nilai pasaranya akan tidak bagus (turun)
  3.  Yang trading terlalu aktif adalah yang akan mendapatkan gain terburuk
  4. Semakin percaya diri seseorang terhadap kemampuannya baik untuk mengetahui saham yang mis-priced atau waktu yang terbaik di buat masuk ke pasar, semakin buruk hasilnya/kinerjanya.
  5. Baik laki-laki maupun wanita akan menghasilkan gross return yang hampir sama.
  6. Wanita single akan menghasilkan lebih baik dari teman wanitanya yang sudah menikah, karena asumsi wanita single tidak akan dipengaruhi oleh suaminya yang biasanya sangat percaya diri.
  7. Berdasarkan pengalaman, makin banya team member yang terlibat, tidak akan lebih baik dari single atau less team member. Rata-rata investement club memiliki return 4% lebih kecil tiap tahunnya. Dan sebaiknya club tidak melakukan trading selama setahun.
  8. Berdasarkan pengalaman, IQ yang tinggi tidak berarti akan menghasilkan return yang lebih tinggi juga. Mensa (the high IQ society) investment club memiliki return yang 13% lebih kecil dari S&P selama 15 tahun.

Bagaimana ciri-ciri dan performa investasi kita?

The post “The Individual Investor Propoerties” appeared first on krismanoppusunggu.com

And The Sun Stood Still, and The Moon Stayed

Mr Harold Hill, President dari Curtis Engine Company dari USA, seorang konsultan dari American Space Program. Beliau menulis article berikut si koran Evening World di Spencer, Indiana, yang kemudian muncul di English Churchman pada 15 Januari 1971, sebagai berikut:

“Saya pikir salah satu hal paling luar biasa yang Allah berikan kepada kita hari ini terjadi kepada para astronout dan ilmuwan luar angkasa di Green Belt, Indiana. Mereka sedang memeriksa posisi dari matahari, bulan, dan planet-planet di luar angkasa sana ketika benda-benda tersebut berada pada posisi 100 tahun dan 1,000 tahun dari sekarang. Kita harus mengetahui hal ini supaya kita tidak mengirimkan satelite ke atas sana dan bisa bertabrakan dengan sesuatu setelah itu, di salah satu orbitnya. Kita harus membentangkan orbit menurut tata cara hidup dari satelite dan dimana planet-planet akan menjadi tersusun sehingga segala sesuatu tidak berakhir buruk.

Para ilmuwan telah menjalankan program penghitungan mundur dan maju dengan komputer selama berabad-abad sampai komputernya terhenti. Komputer tersebut berhenti dan memberikan signal merah yang maksudnya ada sesuatu yang anah dengan informasi yang telah diberikan atau hasil yang didapatkan bila dibandingkan dengan standard umum. Para ilmuwan memanggil department service utuk memeriksa dan mereka manyatakan, “Semuanya sempurna”. Kepala operasi selanjutnya menanyakan, “Apa yang salah?”

Ternyata para ilmuwan telah menemukan ada satu hari yang hilang secara waktu yang berjalan di luar angkasa. Mereka bertanya-tanya dan kelihatannya tidak bisa menemukan jawabannya. Kemudian salah satu dari team member mengingat cerita ketika di sekolah minggu bahwa matahari berhenti. Mereka tidak mempercayai nya dan menanyakan diayat mana ada di Bible tentang hal itu – dan dia menyebutkan Joshua 10:12-14: “And the sun stood still, and the moon stayed – and hasted not to go down about a whole day.” Jadi kata ilmuwan ruang angkasa ini bahwa benar tekah hilang satu hari. Tepatnya 23 jam 20 menit. Lalu dimana 40 menit lagi yang hilang?

Di ayat 2 King 20, raja Hezekiah melakui nabi Yesaya meminta Allah supaya bayanganya mundur 10 derajat sebagai bukti bahwa Allah akan menepati doanya memberikan usianya diperpanjang selama 15 tahun. Dimana 10 derajat setara dengan 40 menit.

Jadi waktu yang terhenti 23 jam 20 menit pada jaman Joshua dan 40 menit pada jaman nabi Yesaya membuktikan tanda tanya para ilmuwan ruang angkasa bahwa Allah pernah menghentikan waktu selama 24 jam.

Bagaimana sikap kita menghargai kekuatan supra natural Allah?

The post “And The Sun Stood Still, And The Moon Stayed” appeared first on krismanoppusunggu.com

What can sustain America’s economical leadership in the world

Carl J. Schramm dalam bukunya yang berjudul “The Enterpreneurial Imperative” menyebutkan apa saja hal-hal yang bisa membuat Amerika Serikat tetap memimpin dunia dalam bidan ekonomi, yaitu:

– Amerika Serikat adalah negara tempat para imigrant berkumpul. Banyak orang paling pintar di Amerika Serikat adalah imigrant yang lahir di luar negeri.

-Amerika Serikat memiliki start-up companies terbesar di dunia dimana kedepanya AS menargetkan jumlah start-up yang berdiri tiap tahun double menjadi 1 juta.

– Rusia memimpin dalam menciptakan para ilmuwan berbakat. Tetapi AS lah yang mampu men-kapitalisasikan para ilmuwannya.

– AS adalah negara pencetak entrepreneur terbesar di dunia dimana para prang tua di AS lebih mengarahkan anak-anak mereka menjadi pengusaha dibanding menjadi pegawai swasta, BUMN maupun birokrat.

– AS memilih jalur free market capitalism yang menghadilkan kemakmuran buat setiap orang dengan mempertahankan demokrasi dan stabilitas negaranya. Berbeda dengan Eropa baik Eropa tua maupun Eropa Timur yang lebih memilih jalur sosialist.

– Amerika tidak tergantung kepada natural resources karena tanahnya kaya. Dan bila natural resources menjadi komodity atau harganya menjadi turun, mereka bisa memproduksi natural redources tersebut menjadi produk akhir yang sangat mutakhir dan dibutuhkan passr dunia. Tidak seperti Brazil yang memiliki natural resources yang cukup besar tetapi memiliki resiko menjadi komoditi semata. Atau seperti China yang menurut prediksi, akan kekurangan natural resources buat pabrik-pabriknya.

– Walaupun hampir sebagian besar jasa ICT AS telah dioutsource ke India, tidak menjadikan AS mengalami penurunan leadership dalam teknologi ICT. Karena yang dioutsource adalah teknologi yang bersifat otak kiri (hard skills), sementara teknologi soft skills otak kanan dan mastermind tetap AS pegang.

– Market capitalization AS, atau skala ekonominya sangat besar sekali. Sebagai perbadingan, market cap Apple hampir setara dengan nilai pasar saham Indonesia, salah satu segment market AS setara dengan GDP negara Swedia atau Israel.

Bagaimana upaya kita memajukan Indonesia menjadi leader ekonomi juga?

The post “What can sustain America’s economical leadership in the world?”appeared first on krismanoppusunggu.com

Our body’s values

Earl Nightingale dalam bukunya yang berjudul “The Starngest Secret” menyatakan sebuah cerita menarik tentang otak dan tubuh kita, sebagai berikut.

Seorang scientist dari DuPont pernah menyatakan bahwa dalam sebuah atom tubuh kita memiliki energi potensial sebesar 11 juta KWH. Berdasarkan scala itu bisa kita estimasi bahwa tubuh kita memiliki nilai sebesar 85 Milliar USD.

Para expert menyatakan bahwa otak dapat menangkap, menampung, me-recall, dan mem-program lebih dari 600 bits informasi setiap detik. Oleh karena itu, disepanjang hidup kita manusia, ada ber-milliar-milliar fakta dan impresi yang bisa diproses oleh otak kita. Disisi lain, komputer terkini hanya mampu mem-proses beberapa juta karakter dalam memory bank mereka.

Bagaimana kita menghargai otak dan tubuh kita?

Post “Our body’s value” appeared first on krismanoppusunggu.com

Life under pressure

Hari ini untuk yang ke-23 kali saya melakukan ritual puasa dengan tidak makan selama 12 jam dan hanya minum.

Setelah membaca cukup banyak buku dan mengerti banyak hal, saya merasa makin kritis bahkan sedikit rude terhadap orang-orang terutama yang kurang kompeten.

Kalau ada jawaban-jawaban yang asal, maka akan langsung saya serang dengan komentar pedas.

Ditambah dengan tekanan hidup yang meningkat, maka bertambah lah sikap rude saya yang saya rasakan.

Dalam puasa hari ini saya kembali diingatkan untuk sabar dan bersyukur dalam segala hal. Karena itulah sebagian buah-buah roh yang diajarkan kepada saya.

Buat apa saya benar tapi hubungan saya dengan orang-orang yang saya kasihi menjadi buruk?

Being “right” sangatlah penting, tapi diatas semua itu hubungan baik lebih penting lagi.

Bagaimana sikap kita terhadap orang lain dikala kita benar?

Post “Life under pressure” appeared first on krismanoppusunggu.com

 

A writer wanna be

Setelah membaca cukup banyak buku baik hard copy, ebooks dan audiobooks, saya merasa mulai naik kelas mau menulis buku.

Untuk mendukung usaha saya menulis buku, saya baru saja membeli 3 buku tentang how to write, how to become a writer dan how to publish.

Dalam salah satu buku yang saya baca, dijelaskan supaya kita menetapkan dulu berapa kata yang mau ditulis dalam 6 bulan. Misalnya 58,000 kata dalam 6 bulan (168 hari). Dari situ berarti saya harus bisa menulis sebanyak 346 kata per hari atau sekitar 2422 kata per minggu.

Dalam buku tersebut dikatakan ada 3 faktor yang mempengaruhi sukses tidaknya menjadi seorang penulis yaitu Talent, Luck, dan Discipline.

Dari ketiga hal penting tersebut, hanya satu hal yang bisa saya kontrol yaitu Discipline. Jadi saya musti focus ke hal Discipline maka kedua Talent dan Luck akan mendukung kesuskesan saya.

Semoga saya bisa menulis sebuah buku dalam 6 bulan.

Apa yang menjadi plan aktifitas kita sekarang?

Post “A writer wann be” first be appeared on krismanoppusunggu.com

 

God’s help is always on time

Setelah hampir 2 minggu periksa dan berobat ke suster, klinik, rumah sakit akhirnya luka di jari tengah Ibu saya mendapatkan kejelasan apa sebabnya dan menuju penyembuhan.

Dalam pemeriksaan disebuah rumah sakit swasta di Bekasi, Ibu say divonis harus menjalani operasi besar untuk membersihkan lukanya ( istilah kedokterannya “debrimend”).

Namum karena Ibu saya sudah berusia 75 tahun dan cukup risky kalau dianesthesi total, maka kita sekeluarga mengusahakan pengobatan secara local saja.

Kami juga minta Pdt. Sarikat Bangun untuk mendoakan supaya tangan Ibu saya tidak perlu dioperasi besar.

Hari ini, setelah segala upaya doa dan pemeriksaan tingkat lanjut di RSCM Kencana, Ibu saya tidak perlu dioperasi besar dan hanya dibersihkan lukanya secara local.

Kuasa penyembuhan Tuhan yang on time membuat semuanya berjalan dengan baik.

Thanks, Lord!

Bagaimana sikap kita ketika menghadapi vonis operasi besar terhadap Ibu kita yang sudah berumur lanjut?

Post “God’s help is always on time” first published at krismanoppusunggu.com

Collaboration in a telco war room

Hari ini, di dalam sebuah war room operator telco Biru, sekitar 27 orang terlibat dalam upaya integrasi radio eNb sharing antara operator Biru dan operator Kuning. Vendor masing-mading operator yaitu *atacom dan *okia buat operator Kuning dan *ricsson buat operator Biru beserta para PIC ari operator Biru dan Kuning.

Sungguh menarik melihat bagaimana para experts bekerja. Kelihatan cuma sedikit komunikasi yang dilakukan lintas team operator Biru dan Kuning beserta team dari vendornya. Tetapi karena masing-masing expert sudah mengerti tugas masing-masing, kolaborasi terjadi cukup progressive.

Tidak ada upaya untuk saling menyalahkan, tetapi semua team member berusaha berkolaborasi untuk satu tujuan supaya radio eNb sharing antar kedua operator Biru dan Kuning berhasil sukes.

Tetap semangat, All!!!

Bagaimana suasana war room di tempat kita bekerja?

#Diambil dari buku kehidupan

How to manage yourself in your daily routine

Setelah pencapaian yang cukup fantastis di minggu lalu dengan pelayanan di tiga tempat di Tanah Karo, minggu ini saya merasa sedikit limbung.
Ini mungkin karena tidak aktifitas besar seperti event di minggu lalu yang akan saya kejar/tuju.
Dalam kondisi seperti sekarang ini sebaiknya saya focus ke pekerjaan sehari-hari seolah-olah hal itu adalah pekerjaan besar.
Maksudnya, saya melakukan yang terbaik dipekerjaan harian dengan tidak menyepelekannya.
Karena pasti ada hikmah dari setiap pekerjaan yang diserahkan kepada kita baik itu besar maupun kecil.
Tergantung bagaimana cara kita memandangnya.

Bagaimana cara kita memandang rutinitas harian kita?

Diambil dari buku kehidupan