If we are still slaves—to social approval, to the validation of others, to our appetites, to our addictions, to our egos—how can we celebrate the #Exodus from our
#Strongholds? How can we celebrate as liberations that has yet to be complete?
Because with the #Exodus, the notion if freedom entered our blood and souls. It changed us to the very core.
We came to know what it is. To desire it. And we became available for achieving it—on our own. We became innately free.
So that at #Passover this year, we can become actually #free.
Dalam sesi Intro to AI kali ini kita akan membahas 8 pertanyaan yang umum tentang AI.
Q1. Apa itu AI?
“Bukan super capable robot, tetapi lebih kepada tools yang punya capabilities”
Mendengar kata AI, dalam benak kita langsung memikirkan super capable robot. Khususnya di Japan, “AI bisa melakukan apa saja!” Begitu yang ekspresi yang terlihat. Mungkin ini contoh yang kurang pas dalam menyampaikan image-nya, ketika memikirkan bentuk asli AI, intinya jadi hilang.
Jadi konsep AI = robot adalah salah kaprah. AI adalah salah satu nama dari bidang akademik, dan tidak terbatas pada generic term dari metoda machine learning atau deep learning. AI adalah tools yang dipergunakan untuk memudahkan pekerjaan dan hidup manusia. Jadi bukan “AI bisa melakukan apapun”, tetapi “Dengan AI kita bisa melakukan apapun”
Q2. Apa yang AI bisa dan tidak bisa?
“Expert dalam data processing dan computation, tetap belum mahir dalam cara berpikir seperti manusia dan juga dalam decision making”
Untuk processing, prediction, dan task yang berulang AI cukup mahir, tetapi untuk merasakan seperti dalam hubungan antar manusia, kondisi yang kompleks serta pengambilan keputusan yang holistic, AI masih belum mahir. Dengan melihat apa yang mahir dan tidak mahir antara AI dan manusia, assignment untuk task yang manusia kurang mahir kepada AI terus berkembang.
Ada 2 tujuan assignment aktifitas kepada AI, yaitu untuk efisiensi dan efektifitas. Contoh-nya, AI tools untuk product recommendation kepada users, dimana tidak hanya untuk efisiensi customer data processing saja, skill marketer dan decision making juga semakin meningkat. Bahkan lahirnya bisnis model yang baru akan memungkinkan.
Q3. Kapan era AI akan tiba?
“Era senja di Jepang dimana chance untuk penghentian recruitment new grads mungkin akan terjadi mulai sekarang”
Akhir-akhir ini, ketika perkembangan era AI sedang marak, kenyataannya tingkat perkenalan AI di industry di Jepang baru sekitar 2.9%. Di dunia juga masih rendah, era AI di Jepang masih pada tahap awal. Tetapi periode dimana AI sebagai infra secara nyata sudah mulai tiba. Untuk tahun kelulusan 2021, proses recruitment new grads mulai dilihat ulang, karena kedepannya bisnis model ala Jepang akan berubah secara besar-besaran, maka generasi pertama era AI mungkin akan menjadi pemicu untuk menjadi era senja dalam proses recruitment.
Dan juga dalam waktu dekat ini, menurut prediksi akan sangat complicated. Sebagai contoh “tahun 2045, tahun dimana AI melebihi kemampuan manusia akan mencapai tahap singularity”, kata-nya. Setelah AI semakin akrab dalam kehidupan kita sehari-hari, kita mulai akan dapat mendiskusikan tentang dalam hal-hal apa saja AI mampu melebihi manusia.
Q4. Bagaimana cara kita hidup manjadi berubah?
“Akan selalu ada services baru yang muncul dari aktifitas search dan rekomendasi.”
Dari aktifitas search sampai rekomendasi produtcs merupakan salah satu gelombang dari era AI. Sampai sekarang cara kita search adalah dengan meng-input keyword, kedepannya kita akan cuma memilih dari beberapa suggestions dari AI.
Contohnya adalah penggunaan AI yang telah dimulai oleh fashion site terkenal di US, Stitch Fix (stitchfix.com). Service yang mengirimkan paket fashion ke rumah kita berdasarkan rekomendasi AI telah tersedia. User cuma memilih dan membayar fashion yang disukai dari 5 options yang dikirimkan berdasarkan rekomendasi AI. Yang tidak disukai akan dikirim balik ke Stitch Fix tanpa dicharge biaya apapun. Dari proses belajar AI mengenai purchashing behavior users, tingkat presisi dari rekomendasi AI akan semakin meningkat. Tanpa perlu memikirkan fashion yang bagaimana yang mau dipilih, kita akan mendapatkan rekomendasi pakaian apa yang kita sukai. Begitulah model customer experience yang lahir dari era AI ini.
Q5. Bagaimana pekerjaan kita akan berubah?
“Dari pilihan rekomendasi pekerjaan, tingkat independensi AI makin tinggi/penting”
Begitu juga dengan pekerjaan, AI akan merekomendasikan pilihannya, user tinggal butuh support untuk memutuskan pekerjaan mana yang dia mau, kira-kira begitulah mungkin akan terjadi kedepannya. Tanpa perlu search nama perusahaan, jenis industry atau jenis pekerjaan, AI akan merekomendasikan berdasarkan pekerjaan yang kita inginkan, dan dari pilihan rekomendasi tersebut, pekerjaan yang diinginkan dan chance diterima akan bisa kita pilih. Nah, pada waktu itu, yang perlu kita pertimbangkan adalah tingkat independensi AI akan makin tinggi. Sehingga akan lebih susah bahkan mustahil untuk memilih satu pekerjaan yang telah kita miliki, diluar dari list rekomendasi pekerjaan yang telah tersedia oleh AI. Dengan kata lain, independensi AI dalam hal ini artinya, kita akan mustahil memilih pekerjaan diluar dari list rekomendasi. Itu risk kedepannya.
Q6. Apakah AI akan merebut pekerjaan kita?
“Jenis pekerjaan yqng baru akan lahir, dan kreativitas manusia akan semakin essential.”
Sekitar tahun 2013, salah seprang professor dari Oxford University, Professor Osborn, pernah mengatakan, “Sekarang ini, setengah dari jenis pekerjaan akan diambil alih oleh mesin.” “Kedepannya, AI akan mengambil alih pekerjaan manusia.” Begitu kata beliau sehingga menjadi suatu sensasi yang hangat dibicarakan. Tetapi kalau kita lihat pada masa penemuan mobil, pekerjaan driver menjadi ada, seperti itu pula dengan penetrasi AI, maka akan banyak jenis pekerjaan baru yang akan muncul.
Terus, bidang-bidang dimana AI dan manusia sangat expert akan berbeda. Pekerjaan terstruktur dan berulang akan menjadi bidang expert-nya AI. Sebaliknya manusia akan berkonsentrasi kepada apa yang mereka bisa. Jadi, pekerjaan dimana hanya manusia yang bisa berupa kreativitas menurut AI, didunia akan menjadi trend utama.
Q7. Pekerjaan creative pada era AI adalah?
“Dengan ide [0 –> 1], apa hal baru yang bisa terlahirkan.”
Membuat apa yang telah ada menjadi hal/benda lain yang mirip, AI sudah bisa, tetapi melahirkan hal/benda yang sebelumnya belum ada, AI tidak bisa. Dengan pengertian tersebut, dari tidak ada menjadi ada atau ide [0 –> 1], hanya bisa dengan kreativitas manusia.
Dengan itu, hanya nama dengan ide yang menghasilkan inovasi [0 –> 1] akan tercatat dalam sejarah. Didalam proses korporasi dimana transformasi untuk menyediakan service dengan kualitas yang tinggi menjadi capable, bisnis model yang sukses di luar negeri di-introduce dan dilocalize dalam negeri, creativity untuk membuat ide yang berbeda dengan apa yang menjadi hal lumrah sekarang ini digali untuk menghasilkan hal/benda baru. Ide yang inovative akan menjadi kunci kedepannya.
Q8. Bagaimana cara kita bekerja akan berubah?
“Dengan integrasi antara pekerjaan dan hidup, kita dapat menggunakan waktu kita dengan efektif.”
Melanjutkan work life balance, cara berkerja yang baru work life integration menjadi perhatian kita kedepannya. Pekerjaan dan hidup yang biasanya menjadi bagian terpisah, nantinya akan menjadi terintegrasi secara fleksibel, dan waktu yang terbatas buat sendiri akan menjadi cukup. Dengan lahirnya remote work dan didukung oleh teknologi, integrasi antara pekerjaan dan hidup akan menjadi kenyataan, khususnya tools AI buat support work life integration akan semakin powerful. Apa yang bisa dikerjakan diserahkan kepada AI, dan untuk waktu buat pribadi yang terbatas kita bisa melakukan apa yang hanya kita yang bisa melakukannya.
#ai
Disadur oleh Krisman Oppusunggu @krismanos
P.S. Design gambar “Intro to AI” adalah karya putri saya Soca Oppusunggu @jasp3n_the_3arthw0rm (SMP Kelas 1)
Hari ini Jumat (20 Nov 2020) jam 11.30AM Tokyo time, sebagai bagian dari aktivitas philanthropy, telah disumbangkan 55 buku ke Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT).
Buku-buku tersebut adalah buku-buku kasayangan saya yang berisi tentang personal development, motivation, finance, dan technology. Ada buku yang berbahasa Inggris, Japanese dan bahasa Indonesia.
Buku-buku tersebut diterima oleh Bu Rina yang juga adalah petugas piket perpustakaan hari ini. Dan laporan donasi buku juga telah kita sampaikan kepada kepala sekolah Pak Saidan.
Semoga buku-buku tersebut menjadi referensi untuk menambah wawasan para murid SRIT supaya kelak bisa berprestasi kelas dunia dan menjadi diaspora yang akan mendukung kemajuan Indonesia.
Hello! Minggu ke-2 ini dari list Ramen-ya ter-enak di Meguro, saya mencoba Torisoba Kibi Meguro. Alamat: Sunrise Meguro 1F, 3-4-6, Shimomeguro, Meguro-Ku, Tokyo.
Hello! Mulai minggu ini saya akan mengulas sekitar ramen ter-enak di Meguro, Tokyo. Kali ini saya akan mencoba Jiro Ramen. Cuma sekitar 3 menit dari lokasi rumah saya. Lokasi: 3-7-2, Meguro, Meguro-Ku, Tokyo. Berikut website yang mengulas 6 Ramen-ya ter-enak di Meguro, Tokyo:
Setelah selesai membaca 49 buku di tahun 2015, 45 buku di tahun 2016, dan 50 buku di tahun 2017, 123 buku di tahun 2018, big thanks to hidup tanpa TV dan commute time setiap hari, nah saya berhasil membaca 160 buku ditahun 2019. (75 buku berbahasa Jepang dan 85 buku berbahasa Inggris).
Berikut daftar 160 buku yang telah selesai saya baca di tahun 2019 ini:
English Books:
Small Habits, Bit Changes by A.G. Allure
The Value of Money Decoded by Jeremy Kho
The Millenial Roadmap to A Rich Life by Jeremy Kho
The Danish Way of Parenting by Jessica Joelle Alexander, Iben Dissing Sandahl
The Holy Land Key by Ray Bentley
What’s The Future of Work by Tim O’reilly
What’s Your Future Worth by Peter Neuwirth, FSA
Focal Point by Brian Tracy
Shaping The Fourth Industrial Revolution by Klaus Schwab
What’s Next, Gen X? By Tamara J. Erickson
Think and Grow Rich by Napoleon Hill
Millenials Raising by Neil Howe & William Strauss
Men are from Mars. Women are from Venus. By John Gray, Ph.D
Emergence by Derek Rydall
Shift by Takumi Yamazaki-san
Freakonomics by Steven D. Levitt & Stephen J. Dubner
Big Magic by Elizabeth Gilbert
Discover The Power Within You by Eric Butterworth
Mastery by George Leonard
Healthcare Disrupted by Jeff Elton & Anne O’Riordan
Driving Digital by Isaac Sacolick
The FinTech Book by Susanne Chishti & Janos Baberis
The Reason I Jump by Naoki Higashida
Future of The Firm by Josh Bersin, Tim O’Reilly, Roger Magoulas & Mike Loukides
Becoming Wise by Krista Tippet
When To Rob A Bank by Steven D. Levitt, Stephen J. Dubner
Dark Matter and The Dinousaurs by Lisa Randall
The Birth of Christianity by John Dominic Crossan
Life Hacks by Keith Bradford
Magic of Believing by Claude M. Bristol
The Richest Man in Babylon by George S. Clason
The Success System That Never Fails by William Clement Stone
Knowing God by J.I. Packer
Thou Shall Prosper by Rabbi Daniel Lapin
Financial Revolution by Tung Desem Waringin
The Dip by Seth Godin
The Big Secret for The Small Investor by Joel Greenblatt
Super Brain by Deepak Chopra, MD & Rudolf E. Tanzi, PhD
Live Rich by Stephen M. Pollan & Mark Levine
Cesar’s Rules by Cesar Millan with Melissa Jo Peltier
Millionaire Bible by Torii Yuichi-san
The Startup Playbook by David S. Kidder
The Rules of Money by Richard Templar
The Talent Code by Daniel Coyle
Alibaba by Duncan Clark
Showing Up for Life by Bill Gates Sr. with Mary Ann Mackin
Train Your Head & Your Body Will Follow by Sandy Weston, M.ED.
The Teenage Brain by Frances E. Jensen, MD with Amy Ellis Nilutt
President Lincoln by William Lee Miller
Soul Survivor by Philip Yancey
Bayesian Methods for Hackers by Cameron Davidson . Pilon
Practical Machine Learning with Python by Dipanjan Sarkar, Raghav Bali
Think Stats by Allen B. Downey
Data Science from Scratch by Joel Grus
Data Science for Business by Foster Provost, Tom Fawcett
The Power of Input: How to Maximize Learning by 樺沢紫苑
Artificial Intelligence by James Wilson, Andrew McAfee, HBR
Artificial Intelligence Basics by Tom Taulli
Lean AI by Lomit Patel
Data Science for Dummies by Jake Porway, Lilian Pierson
Agile Data Science 2.0 by Russel Jurney
Unshakeable by Tony Robbins
Rolling Out 5G: Use Cases, Applications, and Technology Solutions by Markus Mueck, Ingolf Karls
5G Explained by Jyrki T. J. Penttinen
5G for The Connected World by Juho Pirskanen, Rainer Liebhart
Maximum Achievement by Brian Tracy
Believe It to Achieve It by Brian Tracy
Wisdom by Myles Munroe
Own The AI Revolution by Michael Ashley, Neil Sahota
AI for Data Science by Zacharias Voulgaris PhD, Yunus Emrah Bulut
AI for People and Business by Alex Castrounis
Autobiography of Eleanor Roosevelt
The Inevitable by Kevin Kelly
Competing in The Age of AI by Karim R. Lakhani, Marco Iansiti
Machine Learning and AI for Healthcare by Arjun Panesar
Artificial Intelligent for Fashion by Leanne Luce
Artificial Intelligence in Practice by Matt Ward, Bernard Marr
Everyday Wisdom Living with Faith by Diana Fransis Oronato
Boston Consulting Group 2018
Rule#1 Investor by Phil Town
I will Teach You to be Rich by Ramit Sethi
7 Habits of Highly Effective People by Stephen R. Covey
Steve Jobs by Carmine Gallo
Think and Grow Rich by Napoleon Hill
The Money Code by H.W. Charles
Japanese Books:
Bible (Japanese Version)
NTT No Jibaku by Munakata Seiji-san
Zero Yen De Ikiru by Tsurumi Wataru-san
0 by Shinichi Hayashida-san & Yohei Tanabe-san
Shikou No-to Jutsu by Tomabechi Hideto-san
Okane No Kihon 200 by Maruyama Harumi-san
Genki Wa Tamareru by Tom Rath
Mote-Doku by Kenta Nagakura-san
Optimisto Wa Naze Seiko Suru Ka? By Martin Seligman
God Mental by Wataru Hoshi-san
Gold Vision by Kazuyoshi Hisano-san
Choukousoku Communication Jutau by Tomabechi Hideto-san
Nenshuu 1 OkuYen wa Okane to Jikan ga Fueru Hito by Akinori Kanagawa-san
Zubora demo Okane ga MiruMiru Tanaru 37 no houho by Kumi Iimura-san
Chenji by Akinori Kanagawa-san
Kimi Wa IchiManEnShatsu Wo Yabureruka? By Tomabechi Hideto-san
Okane no Fuyashikata Wo Oshiete Kudasai by Yamazaki Hajime-san
KaneMochi ShiRei by Satou Mitsurou-san
Saifu Wa Ima Sugu Sutenasai by Akinori Kanagawa-san
Ningen Wa Jibun Ga Kangaeteiru Youna Ningen Ni Naru by Earl Nightingale
Okane Wa Naze Spiritual Nanoka? By Yoshinobu Kanayama-san
Ishou YakuTatsu Okane to Shumai by Teraoka Takashii-san
Hello Worker 150% Tokoton by Sakuji Hyuga-san
Okane No Kyoukasho by Mitsuaki Yokoyama-san
Action Reading by Akana Yuuji-san
Capital in The Twenty-First Century by Hideto Tomabechi-san
Katazuke Hacks by Yusuke Koyama-san
Isshukan Saifu by Mitsuaki Yokoyama-san
Okanemochi Seikatsu no Tsukurikata by Yuhei Sasaki-san
ShitsugyouHouken 150%Tokoton Katsuyoujutsu by Hyuga Sakuji-san
Okane no Hanashi by Hiroyuki-san
ShinSekai by Akihiro Nishino-san
YudayaShiki GakushuHou by Sakamoto Shichiro-san
Saikou No Jingsei no Tsukurikata by Takahasi Keiko-san
Okane no PDCA by Tomita Kazumasa-san
Ima Koso “Okane no KyouYou” wo Min ni Tsukenasai by Kiyohiro Sugashita-san
Ajia Attarashi MonoGatari by Susumu Nomura-san
NihonJin to YudayaJin by Isaiah Ben-Dasan
Yudaya bo Baihou by Den Fujita-san
Idea Hacks! By Junichi Harajiri-san, Ryusuke Koyama-san
Okane no Kagaku by James Skinner-san
2019Nen KasouTsuuka by Yamada-san
Siawase na ShouKaneMochi e no Yattsu no Steppu by Ken Honda-san
IchiNichi 500En no Chiisana Shukan by Mitsuaki Yokoyama-san
40Sai Wo Sugitara, TeiJi ni Kaerinasai by Makoto Naruke-san
Hajimete no Hito no Tame no 3000En ToushiSeikatsu by Mitsuaki Yokoyama-san
Chokin Seikatsu Sengen by Mitsuaki Yokoyama-san
Okane no Nagare de Wakaru by Omura Ojiro-san
YudayaJin Daifugou no Oshie by Ken Honda-san
Okane no IQ, Okane no EQ by Ken Honda-san
Sarariman Wa 300Man Yen De Kaisha Wo Kainasai by Masakazu Mito-san
Okane no Nagare de Yomu Nihon to Sekai no Mirai by Jim Rogers
MaiTsuki 5,000Yen de Jidouteki ni Okane ga Fueru Houhou by Mian Sami-san
Setelah selesai membaca 49 buku di tahun 2015, 45 buku di tahun 2016, dan 50 buku di tahun 2017, thanks to hidup tanpa TV dan commute time setiap hari, nah saya berhasil membaca 123 buku ditahun 2018. (57 buku berbahasa Jepang dan 66 buku berbahasa Inggris).
Berikut daftar 123 buku yang telah selesai saya baca di tahun 2018 ini:
Japanese Books:
Chokin Doriru by Kazumasa Tsunoda
Okane no Fuyashikata – Mamorikata by Hideki Oe
Okane Mochi No KouDoGaku by Toshiaki Tachibanaki
Zubora Demo Okane Ga MiruMiru Tamaru 37 No Houho by Kumi Iimura
Jinsei Ni Okane Wa Ikura Hitsuyou Ka? By Yamazaki Hajime & Iwaki Mizuho
Naze, Anata No Shigoto Wa Owaranai No Ka by Nakajima Satoshi
Nazeka Okane Ga Fueru Hito No Shunkan 38 by Tomotaka Taguchi
Sekai Ichi Uketai Okane No Jugyou by Tatsuya Wani
Okane No Himitsu by Masataka Anzai
Steve Jobs Kyoui No Presentation by Carmine Gallo
Hon O Yomu Hito Dake Ga Te Ni Suru Mono by Fujihara Kazuhiro
40-sai Sugitara, Hatararikata O Kaenasai by Tsuneo Sasaki
Kokusai JiyuuJin by Fujimura Masanori
40sai O Sugitara, Teiji Ni Kaerinasai by Makoto Naruke
“Sukina Koto Dake Yatte Ikiteiku” to iu teian by Yoichiro Kakuta
Letter of A Businessman To His Son by G. Kingsley Ward (JPN)
Business Elite No ShinRonGo by Shiba Ryoutaro
[RonGo] SaiKyou No Katsuyou-Hou by Komiya Kazuyoshi
Zayuu No Ge-Te by Saitou Takashi
Zayuu No Nietzsche by Saitou Takashi
Okane Mochi Ga Kimo Ni Mei-jiteiru Chotto To Shita Shuukan by Kei Sugawara
Survival Jidai No KaiGaiRyoKouJutsu by Takashiro Tsuyoshi
1440 Fun No TsukaiKata by Kevin Kruse
Atama No Gomi Wo Sutereba, Nou Wa Isshun De Mezameru! By Dr. Tomebachi
Motivation Revolution by Kazuhiro Obara
Okanemochi Seikatsu No Tsukurikata by Yohei Sasaki
Salaryman Wa 300 Man En De Kaisha Wo Kainasai by Masakazu Mito
Sekai No DaiFukuKa by Tony Nonaka
Subete No Kyouiku Wa ‘Sennou’ De Aru by Horie Takafumi
Kenichi Ohmae 2018 Nen No Sekai by Kenichi Ohmae.
Gesshuu 130Man Zuruyuru Buroggu Sakuseijutsu by Mr. S (Kitamura)
Nensho Ga Juubai Ni Naru Dokusoku Toreninggu by Hideto Tomabechi
Shigoto Suru Noni Ofisu Wa Iranai by Toshinao Sasaki-san.
The Platform by Kazuhiro Obara-san.
Zakkuri Wakaru Fainansu by Yuichi Ishino-san
Ta Dou Ryoku by Takafumi Horie-san
Kachi Suzukeru Shenshu Wo Sodateru by Taniguchi Takahiko-san
Okane Mochi No Kyokasho by Kaya Keiichi-san
KaneMochiNou by Tomabechi Hideto-san.
Za Co-chi 3 by Taniguchi Takahiko-san
Japan First by Tomabechi Hidehito-san
OkaneMochi No Kyoukasho by Kaya Seiichi-san
Zangyou Zero No Shigotoryouku by Yoshikoshi Kouichirou-san
Corporate Coaching by Tomabechi Hideto-san
Sukina Koto O Bizinesu Ni Suru Kyoukasho by Hiramatsu Takao-san
Nenshu 150ManYen De Bokura Wa Jiyuu Ni Ikiteiku by Ikeda Hayato-san
Okane 2.0 by Katsuaki Sato-san
Hansou Tsuka To Fintekku by Tomabechi Hideto-san
Jikyuu Shikou by Kanagawa Akinori-san
Subete No Shigoto Ga Yaritaikoto Ni Kawaru by Tomabechi Hideto-san
Hitori Bijinesu No Kyoukasho bya Den Sato-san
40sai Kara Sa Ga Tsuku Ikikata by Tomabechi Hideto-san
2020 Nen No NihonJin by Matsutani Akihiko-san
Tomabechi Formula by Tomabechi Hideto-san
Son Masayoshi Ga Kataranai Softobanku No Shinsou by Masashi Kikuchi-san
MaiNichi 500YenDama Ga Tamaru by Ai Ichii-san
Gekkyu 13ManYen Demo 1000ManYen Tamaru Sekkyaku Seikatsu by Miwa Komatsu-san
English Books:
The Millionaire in The Mirror by Gene Bedell
What Got You Here Won’t Got You There Marshall Goldsmith
Be A People Person by John C. Maxwell
The Peter Principle by Laurence J. Peter & Raymond Hull
The Code of The Extraordinary Mind by Vishen Lakhiani
Lean In by Sheryl Sandberg
Ultimate Confidence by Marisa Peer
Pain by Elmer L. Towns
Less by Rachel Aust
Peaceful Parent, Happy Kids by Dr. Laura Markham
Jony Ive. The Genius Behind Apple’s Greatest Products by Leander Kahney
Thou Shall Prosper by Rabbi Daniel Lapin
Get Smart! By Brian Tracy
The Answer by John Assaraf & Murray Smith
The Millionaire Next Door by Thomas J. Stanley, Ph.D & William D. Danko, Ph.D
Outwitting The Devil by Napoleon Hill
Write Better, Faster by Monica Leonelle
Disappointment with God by Philip Yancey
Publish. Repeat. By Sean Platt, Johnny B. Truant
The Big Switch by Nicholas Carr
The Power of Positive Thinking by Norman Vincent Peale
The New Digital Age by Eric Schmidt, Jared Cohen
Money by Yuval Noah Harari
Free by Chris Anderson
Artificial Intelligence for Business by Doug Rose
Jeff Bezos and The Age of Amazon by Brad Stone.
Rest by Alex Soojung-Kim Pang
Deep Work by Cal Newport
Dad Time by Max Lucado
The Heart to Start by David Kadavy
S. Lewis, A Life Inspired by Christopher Gordon
The Age of Spiritual Machine by Ray Kurzweil
What Jesus Meant by Garry Wills
When God Says Wait by Elizabeth Laing Thompson
Jesus Among Other Gods by Ravi Zacharias
The Four by Scott Galloway
Originals by Adam Grant
The Excellence Dividend by Tom Peters
Our Greatest Gift by Henry J. M. Nouwen
Talent is Overrated by Geoff Colvin
The Power of Persistent Prayer by Cindy Jacobs
48 days to The Work You Love by Dan Miller
Sapiens by Yuval Noah Harari
Mavericks at Work by William C. Taylor & Polly LaBarre
Principles by Ray Dalio
Innovation by Design by Thomas Lockwood & Edgar Papke
Elon Musk by Ashlee Vance
Business Stripped Bare by Richard Branson
Strategy Rules by David B. Yoffie & Michael A. Cusumano
The Big Secret for The Small Investor by Joel Greenblatt
Smart Couples Finish Rich by David Bach
13 Things Mentally Strong People Don’t Do by Amy Morin
AI Super Powers, China, Silicon Valley, and The New World Order by Kai-Fu Lee
Competing Against Luck by Clayton M. Christensen
The Great Stagnation by Tyler Cowen
The Art of Communicating by Thich Nhat Hanh
Business Secrets from The Bible by Rabbi Daniel Lapin
Kemaren setelah gajian (di Japan biasanya gajian tanggal 25 tiap bulannya), aku membeli celana kerja merk GAP di Yokohama station. Lalu saya naik KRL Tokyu Toyoko line untuk pulang. Karena aku mau baca buku di HP, dan barang tentengan cukup banya, aku menaruh tas belanjaan di rak diatas KRL. Walaupun ada suara kecil yang mengatakan bahwa ada kemungkinan aku lupa membawa tas belanjaan, aku tetap menaruh disitu.
Kereta cukup padat berhubung, rush hour jam 6 sore. Didepanku ada sepasang orang tua yang bercertia dengan cukup seru. Sang Bapak sudh cukup umur dan selalu meminta sang istri untuk mengulangi perkataannya karena mungkin sudah agak tuli. Aku membaca buku sembari mendengar pembiacaraan sepasang orang tua tersebut. Kadang aku tidak focus ke bacaanku sendiri.
Di stasiun Mushashi Kosugi, tempat aku biasa turun untuk transit ke Meguro, aku turun. Lalu naik ke Meguro line. Duduk dan mulai membaca. Lalu aku sadar bahwa tas belanjaan ku ternyata sudah ketinggalan. Aku pun turun di stasiun berikutnya (stasiun Tamagawa). Mencoba menunggu kalua Kereta yang tadi aku naikin akan lewat. Ternyata sudah lewat. Yang dating adalah Kerata local setelah Kereta express yang aku naiki tadi. Lalu aku bertanya ke salah seorang gadis yang sedang menunggu Kereta. “Moshi nimotsu ga densha de wasuretara, dou shimasuka?” kata ku. Yang artinya: kalua ada barang ketinggalan dikereta, bagaimana sebaiknya?. Si gadis mengatakan, “Eki kakarining ni kite kudasai!”, yang artinya, silahkan tanyakan ke petugas stasiun.
Lalu akupun turun tangga dan pergi menghadap petugas stasiun. Kubilang ada barang ku yang ketinggalan di Kereta Tokyu Toyoko line express dari Yokohama kearah Shibuya. Lalu petugas menanyakan kapan dan bagaimana bentuk barang yang ketinggalan tersebut. Aku katakan tas GAP dari bahan kertas yang berwarna biru navy. Petugas tersebut pun menyuruh saya menunggu sebentar. Katanya mungkin akan memakan waktu. Sewaktu menunggu, di loket stasiun, ad seorang gadis yang minta tolong ke petugas kereta untuk memprint ulang bukti pembelian kereta Teiki-ken. Teiki-ken itu adalah sejenis kartu Kereta berlangganan dari 1 sampai 3 bulan yang cukup murah di Japan. Kartu ini banyak digunakan oleh orang Japan yang route pergi dan pulang sama setiap harinya, jadi bisa lebih murah. Aku sendiri pakai ticket Kaishu-ken. Kaishu-ken itu beli ticket 11 lembar dengan cukup membayar buat 10 lembar. Jadi discount sekitar 10%. Aku memakai Kaishu-ken karena route pergi dan pulang tidak sama. Tapi masih dapat harga yang lebih murah. Orang Japan bilang yang kulakukan cukup jarang dilakukan oleh orang Japan pada umumnya. (Outlier kali ya?)
Setelah menunggu 10 menit, petugas stasiun memanggil saya dan bilang bahwa tas belanja aku belum ketemu, dan beliau memberi aku selembar brochure yang berisi no contact yang bisa kuhubungi besok hari.
Keesaokan harinya, jam 8.30 pagi, aku menghubungi no yang disebutakn tersebut. Setelah memberi semua informasi tentang jenis barang yang tertinggal dsn aku menunggu sebentar, lalu si petugas Customer Service bilang bahwa tas aku belum ketemu dan menganjurkan aku untuk menelpon 3 lines yang terhubung dengan jalur Tokyu Toyoko line yang kemaren, yaitu:
Tokyu Toyoko Line
Tobu Tetsu Line
Seibu Testu Line
Setelah sampai di kantor, dan mengirim beberapa email, sekitar jam 10-an, aku pun menelpon ketiga lines tersebut satu persatu. Nah, ketika aku mengontact line ke-3, ternyata barang yang tertinggal ketemu dna petugas Customer Service memberi no. barang dan no contact stasiun tempat barang tersebut berada. Ternyata barabg tersebut berada di stasiun Kotesashi. Stasiun Kotesashi tersebut sangat jauh ternyata, berad di ujung jalur Tokyu Tokyoka Line. Sekitar 1 jam dari lokasi kantor ku. Sebagai gambaran, jarak 30 menit naik kereta di Japan sudah termasuk jauh disini.
Yang menarik adalah, untuk pegi kesana, aku perlu ke stasiun Ikebukuro dan transit ke Kotesashi naik Seibu Ikebukuro Express Line, dimana aku cuma perlu bayar ticket Kereta dari stasiun terdekat dengan kantor ke Ikebukuro, tapi dari Stasiun Ikebukuro aku cuma perlu bilang ke petugas stasiun bahwa akum mau ambil barang yang tertinggal di stasiun Kotesashi, jadi gratissss pulan gpergi dari Ikebukuro-Kotesashi-Ikebukuro.
Di stasiun Kotesashi, petugas meminta tanda pengenal ku dan menyuruh aku menulis nama, alamat dn tanda tangan dlam secarik kertas, lalu beliau memberikan tas belanjaan ku yang ketinggalan sekitar pukul 12.30 siang.
Jadi tas belanjaan ku yang ketinggalan kemaren jam 6.30 sore bisa ketem lagi jam 12.30 siang hari berikutnya (dalam 24 jam).
Hebat ya culture Japan dan system management barang yang hilang bisa dalam waktu kurang dari 24 Jam untuk kota sebesar Tokyo!!!
Setelah selesai membaca 49 buku di tahun 2015 dan 45 buku di tahun 2016, nah tahun ini saya berhasil selesai membaca 50 buku. 15 buku diantaranya buku berbahasa Jepang.
Berikut daftar 50 buku yang telah selesai saya baca di tahun 2017 ini:
Think and Grow Rich by Napoleon Hill
The Aspirational Investor by Ashvin B. Chhabra
Enchantment by Guy Kawasaki
God’s Story Your Story by Max Lucado
The Total Money Makeover by Dave Ramsey
Born for This by Chris Guillebeau
Living with Purpose by Dr. Myles Munroe
Boundaries by Dr. Henry Cloud & Dr. John Townsend
My Warren Buffett Bible by Robert L. Bloch
The Lexus and The Olive Tree by Thomas L. Friedman
How to Worry Less about Money by John Armstrong
The Return of George Washington by Edward J. Larson
The Automatic Millionaire by David Bach
Napoleon Hill is on The Air
Go Rin No Sho by Miyamoto Musashi (Japanese)
They Were Christian by Cristobal Krusen
Bushido: The Soul of Japan by Nitobe Inazo (Japanese)
Unlocking the Bible by David Pawson
Bible NKJV
Warren Buffett Ground Rules by Jeremy C. Miller
What I Talk About When I Talk About Running by Haruki Murakami
The Book of Five Rings by Miyamoto Musashi
Secrets of The Millionaire Mind by T. Harv Eker
The Happiness of Pursuit by Chris Guillebeau
How to Get Out of Debt, Stay Out of Debt, and Live Prosperously by Jerrold Mundis
The Lost History of Christianity by Phillip Jenkins
Nihon Marugoto by Abe Naobumi & Michael Braser (Japanese)
Mengenal Moster Pribadi by Dr. Julianto Simanjuntak
Has Christianity Failed You by Ravi Zacharias
On Calvary’s Hill by Max Lucado
Be All You Can Be by John C. Maxwell
Mendidik Anak Tangguh Menuai Keluarga Utuh by Dr. Julianto Simanjuntak
The List by Yuval Abramovitz
The Jesus I Never Knew by Philip Yancey
Kanarazu Kueru 1% No Hito Ni Naru by Fujihara Kazuhiro (Japanese)
Speedo Shigotojutsu by Nendo Ooki (Japanese)
40 Ju Dai Kara No Seikou Tetsugaku by Aoki Satoshi (Japanese)
Work Life Balance by Yoshie Komuro (Japanese)
Okane No Tetsugaku by Kazumasa Tomita (Japanese)
Dekiru Hito No Jinsei No Ru-ru by Richard Templar (Japanese)
Yudaya-shiki WHY Shikou-hou by Kani Ishizumi (Japanese)
Work Shift by Lynda Gratton (Japanese)
How to Work with Angels in Your Life by Kevin Basconi
Prevail by Cindy Trimm
High Output Management by Andrew S. Groove (Japanese)
Flow by Mihaly Csikszentmihalyi
The One Minute Millionaire by Mark Victor Hansen & Robert G. Allen
Ichi Nichi 500 Yen No Chisa Na Shunkan by Mitsuaki Yokoyama (Japanese)
Hajimete No Hito No Tame No 3000 Yen Tohyou Seikatsu by Yokoyama Mitsuaki (Japanese)
The Zero Marginal Cost Society by Jeremy Rifkin (Japanese)
Rencana saya di tahun 2018 ingin bisa selesai membaca 50 buku berbahasa Jepang.
Berapa buku yang telah bisa kita baca tahun ini?
The post “50 Books Have Been Read in 2017” appeared first on krismanoppusunggu.com