Grockit menyediakan banyak produk-produk pendidikab, tetapi sebenarnya pada awalnya Farbood Nav, sang founder, mengikuti pendekatan yang bersifat lean.
Grockit membangun sebuah minimum viable produk (MVP) dimana Farb hanya mengajarkan exam test prep dengan web conference online yang popular seperti WebEx. Dia tidak membangun software yang dibuat khusus, dengan tanpa teknologi baru.
Farb hanya berusaha membawa pendekatan mengajar miliknya yang baru kepada para murid via jasa internet.
Berita tentang sebuah jenis private tutoring yang baru menyebar secara cepat, dan dalam beberapa bulan, Farb telah bisa mendapatkan penghasilan yang layak perbulan melalui mengajar online dengan revenue sekitar 10,000-15,000 Dollar per bulan.
Tetapi , sama seperti para entrepreneur lainnya yang penuh ambisi, Farb tidak membangun MVP hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dia memiliki visi tentang jenis pendidikan yang lebih kolaboratif buat para murid dimana pun mereka berada. Dengan usaha pertamanya, dia bisa menghimpun dana dari beberapa investor prestige di lingkungan Silicon Valley.
Dengan mengikuti praktek standard agile, pekerjaan Grockit dilakukan melalui beberapa seri sprints, atau dalam satu bulan proses iterasi. Untuk setiap sprint, Farb akan memprioritaskan pekerjaan mana yang akan dilakukan bulan pada bulan itu dengan menulis sebuah setial tentang user stories, teknik yang diambil dari agile development.
Farb tidak menulis sebuah spesifikasi buat sebuah feature baru yang menjelaskan term teknikal, aebaliknya Farb akan menulis cerita yang menjelaskan feature dari cara pandang customer. Cerita tersebut menolong para engineer untuk fokus pada perspektif customer selama proses development.
Seberapa agile kah proses diperusahaan kita?
#Diambil dari buku Lean Startup