Caveat Investor

Berikut beberapa pointers yang akan menolong anda menghindari pembelian stock yang seperti merupakan bom waktu:

1. Baca dari bagian akhir ke bagian depan

Ketika anda sedang melakukan research terhadap sebuah financial report, bacalah mulai dari bagian belakang dan pelan-pelan menuju kebagian depan. Biasanya, hal-hal yang sebuah perusahaan tidak ingin anda mengetahuinya dibenamkan dibagian belakang – makanya sebaiknya anda mulai baca dari bagian belakang.

2. Bacalah bagian catatan juga

Jangan pernah membeli saham tanpa membaca bagian catatan kaki yang ada dalam financial statements dalam annual report. Biasanya ini dilabel dengan “Kesimpulan dari kebijakan accounting yang significant” seperti: bagaimana sebuah perusahaan merecognize revenue, mencatat inventories, memperlakukan installments dan contract penjualan, expenses dalam marketing costs, dan accounts untuk aspect bisnis yang lain.

Di catatan kaki yang lain, perhatikan tentang pemaparan tentang hutang, stock options, pinjaman ke customers, reserves terhadap kerugian dan risk faktor lain yang bisa menggerus penghasilan.

3. Bacalah lebih dalam

Jika anda seorang investor perusahaan (enterprising investor) yang mau memberikan waktu berhaga anda dan energi anda untuk portfolio and, maka sebaiknya anda menyediakan waktu anda untuk membaca lebih dalam tentang financial reporting.

Hanya ini cara bagi anda untuk meminimize kesempatan untuk tidak tertipu oleh statement penghasilan yang berubah.

<<Diambil dari buku The Intelligent Investor>>

Things that Financial Advisers should ask you

1. Kenapa anda butuh finacial advisers?

2. Apa saja hal-hal yang membuat anda frustasi saat deal dengan financial advisers?

3. Apakah anda punya budget? Apakah anda hidup dalam batas kemampuan financial anda? Berapa percent dari asset anda yang anda habiskan tiap tahun?

4. Kalau kita lihat setahun dari sekarang, apa yang harus saya capai sebagia financial adviser anda supaya anda puas dengan progress saya?

5. Bagaimana anda menghandle conflicts dan disagreements?

6. Bagaimana perasaan/pendapat pribadi anda dengan bear market sejak tahun 2000?

7. Apa yang merupakan ketakutan finacial anda? Apa harapan utama anda?

8. Sebutkan besar ROI yang reasonable menurut anda?

<<Diambil dari buku The Intelligent Investor>>

The Happiness Hypothesis

Psikolog dari Universitas Virginia, Jonathan Haidt dalam buku bagusnya yang berjudul The Happiness Hypothesis menganalogikan bahwa sisi emosi kita adalah gajah dan sisi radional kita adalah pengendaranya.
Dengan menunggangi si gajah, sang pengendara memegang cambuk seoalh-olah dia adalah sang leader.
Tetapi kenyataannya adalah kontrol sipengendara terhadap si gajah sangatlah terbatas mengingat sang pengendara jauh lebih kecil dari si gajah.
Setiap kali si gajah yang beratnya 6 ton dan sang pengendara tidak setuju arah hendak kemana mereka mau pergi, sang pengendara selalu kalah karena dia kalah besar.
Kebanyakan dari diri kita memiliki kesamaan dengan situasi dimana si gajah emosi kita levih berkuasa dengan sang pengendara rasional kita.
<>

The work

Ada 4 tipe work yang ada baik di plant manufacturing maupun IT Operations, yaitu:
1. Business Projects
2. Internal Projects
3. Changes
4. Unplanned works
Ke empat tipe work ini kalau tidak dimanage dengan baik akan menghasilkan WIP (Working In Progress) dalam sebuah perusahaan menjadi besar yang akan menyebabkan Working Capital (WC) juga semakin besar. Dengan WC yang besar maka perusahaan akan membutuhkan capital yang cukup besar untuk menjalankan bisnis perusahaan tersebut dan hal ini bukanlah sesuatu hal yang baik bagi sebuah perusahaan.
<>

Distinguishing Between Stretch and Realistic Goals

1. Pikirkan bahwa stretch goals adalah: “apa yang harus saya lakukan tiap hari untuk mencapai tujuan yang menginspirasikan saya?”
2. Pikirkan bahwa realistic goals adalah: “apa yang harus saya lakukan supaya tidak merasa kalah ketika mau tidur?”

Selalu pikirkan kedua jenis tujuan ini dalam benak anda. Anda tidak akan mau kehilangan pandangan terhadap tujuan utama, tetapi harapan yang realistic memberi anda buffer untuk tidak lelah dan membuat anda tetap tinggal pada jalur.
<>

Dual Goals: Cultivating Social Good and Profitability at the Same Time

Penelitian menunjukkan bahwa sebuah efek multipliers akan berhasil ketika aocial good dihubungkan dengan usaha mendapatkan profit.
Banyak orang yang sekarang ini bekerja dengan delusi bahwa usaha creating good di dunia ini todak sejalan dengan usaha menghasilkan uang. Sudah waktunya bagi kita untuk menghilangkan kepercayaan yang salah ini.
Menghasilkan profit dan usaha creating social good tidak dalam arah ploes yang berseberangan melainkan yang saling mendukung (continuum).
Keduanya berbeda secara dimensi-dua goals yang harus coexist dan harus diusahakan berbarengan.
Dengan perspective yang lebih besar, perusahaan akan lebih baik dengan menyelataskan bisnis model mereka dengan tujuan yang mulia dan lebih besar. Sekarang ini, kebanyakan perusahaan besar memiliki sebuah bagian CSR (Corporate Sicial Responsibility) yang sering tidak terasosiasi dengan bisnis model dan brand. Tapi ketika perusahaan mengintegrasikan tujuan social good mereka dengan bisnis modelnya (seperti: eBay, Word of Good, Starbucks, Nike, salesforce.com dan Google), mereka secara nyata menghasilkan yang dan lebih banyak kebaikan.
<>

Competing on Internet Time

Semakin cepat perusahaan kita berkembang maka semakin kencang denyut ritme meeting seharusnya dilakukan.
Secara umum, jika perusahaan kita bertumbuh kurang dari 15% pertahun, maka kita dapat memperlakukan setiap tahun sebagai standpoint tahun strategic-thinking.
Jika perusahaan kita bertumbuh dari 20%-100% pertahun, maka strategic-thinking berlaku tiap quarter sebagaimana layaknya dalam setahun. Ini berarti kita harus meng-adjust strategi tiap 90 hari.
Jika perusahaan kita termasuk dalam group elite dimana pertumbuhan berlipat ganda tiap tahun maka kita akan hidup sama seperti “dog years” dimana kita memperlakukan tiap bulan sama seperti setahun.
Untuk diskusi lebih lanjut tentang style manajemen hyperpulsing kita bisa baca buku Competing on Internet Time: Lessons From Netscape and Its Battle With Microsoft karya Michael A. Cusumano dan David B. Yoffie.
Happy reading and happy holidays… 🙂

Accountability Management Systems

Pada satu titik, ketika dimana size perusahaan lebih besar dari 50 pegawai dan berkembang ke beberapa lokasi, untuk memantau seluruh prioritas yang saling tergantung, metrics, dan data-data bisa merupakan mimpi buruk dalam bentuk Excel-spreadsheet.
Dan sebagaimana layaknya perusahaan harus meng-upgrade accounting-nya, CRM dan System Operasinya, sangatlah penting perusahaan ini memiliki sebuah system yang dapat men-track dan me-manage semua priority yang berhubungan dan juga segala KPI.
Ada beberapa product Software-as-a-service yang ditawarkan untuk mengupdate priorities dan men-track KPI secara online.

Happiness

Berikut adalah 3 tips dari kebahagiaan:
1. Setiap bit dari hidup kita ini bisa kita sesuaikan. Ketika group besar kita menunjukkan perilaku ya sama dan sejenis (sebagaimana layaknya industri besar menghasilkan karya yang rata-rata saja), walaupun masing-masing kita punya kebiasaan yang unik. Dan biasanya, kebahagian kita secara jelas tergantung pada kebiasaan-kebiasaan kita tersebut.
2. Sebagai hasilnya, kebahagiaan akan muncul dalam proses penyesuaian kita tersebut. Jika kita merasa akan lebih sedikit menghadapi dan menjalani checklist yang diberikan kepada kita, besar kemungkinan kita akan lebih bahagia. Semakin jarang kita memikirkan bagaimana orang menilai kita, akan semakin besar kemungkinan kita menemukan pendekatan kebuasaan pilihan kita.
3. The less stuff we “have to do”, the happier we will be…

Feedback

Tradisi yang biasa kita lakukan adalah memberi review kinerja buat karyawan berkala setip tahun.
Orang-orang pada umumnya (termasuk kita) merasa sebuah lelucon untuk memberi feedback kepada karyawan setahun sekali.
Para orang tua juga cenderung menahan feedback mereka terhadap anak-anak setiap hari, menumpuknya sampai ke moment akhir tahunan di bulan Desember dimana ayah dan anak-anak duduk bersama dan berakhir menjadi sebuah moment yang sangat tidak menyenangkan.
Feedback yang sekali setahun kelihatan tidak cukup walaupun masih lebih baik daripada tidak pernah.
Ketidakhadiran deadline inilah yang berubah menjadi sebuah norma kebiasaan.
Jadi review tahunan bisa merupakan sebuah tripwire yang paling terpaksa untuk memastikan satu moment kritis terjadi setiap tahun.
Berapa kali dalam setahun anda memberi feedback kepada anak-anak anda?