Menurut David Perlmutter dalam bukunya yang berjudul “Grain Brain”, puasa bisa membantu otak kita untuk beralih ke lemak -daripada gula, untuk menjadi sumber energi/bahan bakar. Otak mendapatkan asupan bahan barkar dari “ketones”, sejenis lemak yang sangat penting bagi otak kita. Otak kita akan berfungsi dengan baik bila dibahan-bakari oleh ketones, dan bagi yang curiga atau merasa aneh mengenai puasa, hal ini adalah berita bagus. Tidak harus dengan ber-puasa kita dapat asupan ketones ini, tetapi dengan mengkonsumsi minyak kelapa/santan, kita bisa mendapat asupan lemak ketogenic (ketogenic fats). 🙂
“Diet ketogenic” men-syaratkan kita supaya mendapatkan 80% – 90% kalori kita dari lemak. Diet ketogenic ini telah digunakan dalam treatment epilepsy sejak tahun 1920-an dan juga telah digunakan sebagi opsi teraphy untuk Pakinson’s, Alzheimer’s, ALS, dan autism.
Dalam seubuah study tentang efek diet ketogenic ini, seorang pasien Parkinkson’s telah menunjukkan perkembangan yang signifikan hanya dalam 28 hari treatment.
Dan selanjutnya, otak dan jantung akan bekerja 25% lebih baik dan efisien dengan ketones dibandingkan dengan gula darah. Sel-sel otak juga akan lebih berdaya ketika menggunakan ketones sebagai asupan bahan bakar.
Untuk orang-orang tercinta disekitar kita yang mengidap epilepsy, austism, Parkinson’s, dan Alzheimer’s, mungkin layak untuk dicoba therapy/diet ketogenic ini.
#Diambil dari buku Grain Brain