Sekitar tahun 2000, ketika UPS sedang bergerak secara agresif ke Eropa timur, region head UPS mengusulkan untuk memperlengkapi para driver dan gudang dengan teknologi yang berbeda dari standard UPS pada peralatan handheld device.
Regional head ini mengatakan bahwa dia dapat menerapkan device yang tidak standard ini dengan cost yang lebih kecil dan cukup untuk memenuhi kebutuhan di negara yang pasarnya belum mature.
Kemudian, mulai sekarang, UPS telah menerapkan keputusan IT yang akan mereview kasus-kasus non standard seperti ini.
Dalam kasus ini, keputusan telah di-eskalasi sampai senior management, yang menekankan bahwa Eropa timur harus mengadopsi bisnis proses dan teknologi UPS yang standard.
Kemudian CEO UPS, Mike Eskew menjelaskan: Kita adalah network dan kita tidak bisa memiliki beberapa warehouse dengan system ini dan yang lain dengan system itu…[Ketika menerapkan perbedaan] kita tidak bisa mentransfer orang dan informasi.”
UPS sedang membangun sebuah platform digital yang menyediakan global visibility kedalam data dan standard core process untuk memenuhi keseragaman model operasi.
Manajemn bertindak tegas untuk mengembangkan platform platform yang menghailkan keuntungan.
Dengan komitmen manajemen terhadap platform digital, kapan saja UPS merubah fungsi dari handheld device atau system yang berinteraksi dengan device, manajemen tahu bahwa seluruh bagian network akan selalu kompatibel.
UPS telah mencapai prediksi yang diinginkan karena manajemen telah menerapkan praktek pembuatan keputusan untuk membangun, mem-protect dan me-leverage platform digitalnya.
Tidak semua perusahaan membutuhkan proses integrasi dan standarisasi seperti UPS paket delivery system. Tapi setiap perusahaan, pada level tertentu, membutuhkan sebuah platform digital yang beroperasi secara efektif.
Perusahaan dengan efektivitas IT governance yang diatas rata-rata akan memiliki profir 20% lebih tinggi seperti dalam pengukuran dengan industri 3 tahun ROA.
<>
