Puji Tuhan, setelah menjalani 3 minggu yang panjang, akhirnya project critical yang sedang saya manage passed acceptance test.
Ada banyak bumpy roads yang terjadi selama project saya ini berjalan, namun dengan kasih karunia Yang Maha Kuasa dan faith yang kami miliki, bisa kami lalui dengan baik.
Sejak awal saya sudah melihat tanda-tanda dari Yang Maha Kuasa bahwa no matter how this project goes, it will be finished in due time.
Ada eskalasi yang sepatutnya tidak terjadi apalagi pada saat saya dalam medical care leave. Namun dengan kerendaham hati saya berusaha memaafkan hal tersebut. Saya mencoba tidak membawa hal tersebut personally. Dan mencoba ber-empati dengan melihat dari sepatu kolega saya tersebut. Alhamdullilah membuat saya bisa memaafkan dan berdamai.
Walaupun hampir seminggu full tidak tidur sehingga berat badan saya turun drastis – begitu kata orang-orang yang memperhatikan saya, tidaklah membuat saya tertekan dan marah.
Dengan bertambahnya usia saya post 40, saya merasa makin bisa berdamai dengan hal-hal yang terjadi dalam liku-liku perjalanan seorang project manager.
Saya makin bisa melihat hal-hal secara helikopter view dan bisa mem-foresee apa yang akan terjadi kedepannya. Bukan meramal lho!
Tepatlah apa yang dikatakan Napoleon Hill bahwa life after 40 adalah hidup yang cukup bermakna bila kita bisa melihat hal-hal secara tenang dan dalam damai sejahtera.
Bagaimana sikap kita dalam menghadapi tekanan ketika sedang kurang tidur dan sedang menghadapi banyak masalah?
The post “There is Always an End to Every Critical Situation” appeared first on krismanoppusunggu.con