Sebagai kelanjutan dari tindakan yang saya utarakan kemarin, “wait and hope”, hari ini saya memasuki segment cobaan untuk menguji iman saya.
Sekali lagi saya harus menunggu dan berharap karena masih harus menantikan harapan yang positif. Kegiatan menunggu dan berharap masih harus diperpanjang sampai waktunya tiba. Belum tau kapan, besok kah, lusa kah atau minggu depan kah?
Cobaan ini harus bisa saya lewati regardless dengan perasaam saya. Ada rasa kesal terapi saya harus melihat spouse saya sebagaimana berharganya dia bukan dinilai dari usaha/tindakannya.
Dari buku rohani yang saya baca dikatakan, apabila kita mengutarakan iman kita, maka akan ada cobaan untuk menguji iman kita tersebut right away. Sama seperti waktu kita berencana misalnya mau berhenti merokok, maka godaan-godaan untuk merokok langsung bermunculan disekitar kita.
<>
